FISIOANATOMI
KELAINAN
PADA SISTEM PERNAFASAN, PENCERNAAN, DAN EKSKRESI
AYU
PERTIWI
P27833112026
NON
REGULER / B
KEMENTRIAN
KESEHATAN RI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI
DIII KAMPUS SURABAYA
Tahun 2013
A.
Kelainan Pada
Sistem Pernafasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis
walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi
oleh susunan saraf otonom.
Kelainan
dan gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu
terjadi gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada saluran pernapasan sehingga
mengganggu aliran udara. Gangguan pada proses pengikatan oksigen yang sering
terjadi adalah asfiksi.
Hal tersebut terjadi karena adanya kompetisi antara oksigen dan zat lain yang
dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada keracunan gas karbon monoksida (CO). Karbon
monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen.
Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat karbon monoksida, bukan oksigen. Jika sebagian
besar darah berikatan dengan karbon monoksida, jaringan dalam tubuh akan
kekurangan oksigen. Gangguan pengikatan oksigen juga terjadi jika paru-paru
terisi oleh zat lain, seperti air pada kasus orang yang tenggelam. Pada
peristiwa tenggelam, alveolus terisi oleh air sehingga darah tidak mendapatkan
pasokan oksigen yang memadai.
Respirasi
1. Repirasi luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler dan merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2
dari aliran darah ke seluruh tubuh.
Jenis Respirasi :
1. Pernapasan Dada
Merupakan adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan perut
Merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.
Volume Udara Pernafasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.
Pertukaran O2 dan CO2 Dalam Pernafasan
Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.
Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara berkurang. Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Kelainan Proses Pernapasan
Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat penting. Jika alat- alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.
·
Influenza
(Flu)
Penyakit
yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin- bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
·
Asma
(Sesak napas)
Merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan
yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis.
Asma bersifat menurun.
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma
merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit
ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak
menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau
telah tercemar akan memicu serangan asma.
Pencegahan
:
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Pengobatan
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum
dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian
hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai
tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat
keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan
asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone),
syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk
membantu melonggarkan saluran pernafasan.
·
Tuberkulosis(TBC)
Penyakit paru- paru yang diakibatkan serangan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil- bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru- paru yang diserang meluas, sel- selnya mati dan paru- paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
Penyakit paru- paru yang diakibatkan serangan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil- bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru- paru yang diserang meluas, sel- selnya mati dan paru- paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
Pencegahan
1.
Menghindari kontak dengan
penderita TBC.
2.
Tidak meggunakan
peralatan terutama peralatan makn dengan penderita TBC.
Pengobatan
Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya
tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang
disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di
tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya
merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali
menyerang. Salah satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak
menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9
bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat
menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi
melawan kuman karena kuman menjadi kebal.
Macam- macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:
a. Rinitis
Radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh
Virus, misalnya virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir (ingus) meningkat.
Virus, misalnya virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir (ingus) meningkat.
b. Faringitis
Radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri
Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya
istirahat dan diberi antibiotic.
c. Laringitis
Radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alcohol,
atau banyak bicara.
d. Bronkitis
Radang pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Penderita
mengalami demam, menghasilkan banyak lendir yang menyumbat batang tenggorokan
sehingga penderita sesak napas. Penyakit bronkitis disebabkan oleh peradangan pada
bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa
karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah
asap rokok, debu, atau polutan udara.
Pencegahan
1. Meningkatkan
daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
2. Sedangkan untuk
mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga
menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
Pengobatan
Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau
kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan
oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.
e. Sinusitis
Radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung, biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
Sinusitis adalah infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi
udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung.
Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi
hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung
cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri
atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir
hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan
antara sinus dan hidung. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu
binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan
pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.
Pencegahan
1.
Infeksi virus dan
bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat
dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
2.
Hindari juga alergen
seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan
tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
3.
Jenis alergennya harus
diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan
berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga
menimbulkan sumbatan atau infeksi.
·
Asfiksi
Gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibatnya terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO atau HCN, atau gangguan sitokrom(enzim pernapasan).
Gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibatnya terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO atau HCN, atau gangguan sitokrom(enzim pernapasan).
·
Asidosis
Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
·
Difteri
Penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.
Penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.
·
Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus
sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada
penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang
sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru.
Pencegahan
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah
penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
·
Pneumonia
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
Pencegahan
1.
Selalu
memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah
agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
2.
Biasakan
untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi
3.
Berolahraga
secara teratur.
Pengobatan
Apabila
telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
·
Wajah
adenoid (kesan wajah bodoh)
Disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan ditekak atau amandel.
Disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan ditekak atau amandel.
·
Kanker
paru-paru
Mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru
dapat menjalar keseluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan
kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok). Perokok pasif juga dapat
terkena kanker paru-paru. Penyebab lain adalah penderita menghirup debu asbes
kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisas.
a.
Paru – paru yang sehat
b.
Paru – paru yang terkenan kanker. Merokok juga dapat memicu
penyakit kanker.
CARA
MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
1.
Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara
teratur
2. Berolah raga dengan
teratur
3. Istirahat minimal 6
jam per hari
4. Mengindari konsumsi
rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba
5. Hindari Stress
·
SARS
SARS (Severe
Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan
oleh virus Coronavirus dari ordo
Coronaviridae Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda
pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan
batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu
peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang
disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi
terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
Ø Contoh Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem
Pernapasan
Teknologi
yang berhubungan dengan sistem pernapasan dari yang paling sederhana, yaitu
tabung oksigen dan regulator oksigen sampai robot buatan yang telah banyak
membantu orang yang mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Penderita asma
ketika kambuh dan mengalami kesulitan bernapas sering terbantu dengan alat
regulator oksigen yang dihubungkan dengan tabung oksigen. Bahkan, sekarang
telah banyak dijual oksigen murni dalam tabung-tabung kecil untuk orang yang
membutuhkannya. Selain regulator oksigen, terdapat teknologi yang dapat membantu
mendeteksi penyakit asma, yaitu PSA (pulmonary sound analizer). Dengan
PSA, tingkat keparahan penyakit asma seseorang dapat diketahui. Bronkoskop (bronchoscope)
juga merupakan teknologi yang berhubungan dengan sistem pernapasan. Bronkoskop
dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan dan lendir dalam saluran
pernapasan yang diduga ada gangguan atau kelainan. Selain itu, bronkoskop dapat
digunakan untuk mengetahui secara rinci keadaan saluran trakea, bronkus, dan
bronkiolus.
B.
Kelainan
Pada Sistem Pencernaan
Pada manusia sangat banyak, menyangkut berbagai organ yang terkait
dengan sistem pencernaan. Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena
luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga
kelainan kerja fisiologis tubuh. Oleh karena itu, kita harus bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberi tubuh yang sehat.
Di antara gangguan tersebut, yang umum
terjadi antara lain sebagai berikut :
1.
Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang
terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan
oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi,
sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri
mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang
mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian
rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa
sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah makan.
2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal
tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak
sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru
menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang
teratur dapat mencegah terjadinya mag.
3.
Diare
Diare merupakan
gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena
bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae,
dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu
proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.
4.
Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus
diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air
justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu
lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam
usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat
keras dan sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak
tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan
jenis makanan yang lain.
5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu
sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya
penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya
(misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan
usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.
Kelainan atau gangguan yang biasa menyerang
sistem pencernaan manusia, antara lain:
1.
Gastritis
Gastritis atau
radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi
sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh
bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
2.
Batu
empedu
Batu empedu adalah
penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi
karena adanya endapan di saluran empedu.
3.
Konstipasi (sembelit)
Konstipasi terjadi
karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat
banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan,
karena buang air yang tidak teratur.
4.
Diare
Penyakit
pencernaan yang disebabkan oleh
infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan
feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus
dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan
gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi. Penyebab diare antara lain ansietas (stres),
makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam
waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi
dehidrasi.
5. Disentri
Disentri disebabkan
karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang air besar
bercampur darah.
6.
Radang usus buntu
Radang usus buntu
adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi, karena adanya penumpukan
makanan dan terjadi infeksi.
7. Kanker
Kanker usus besar
terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah
adanya darah pada feses.
8.
Parotitis
Penyakit gondong yaitu penyakit yang
disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah
telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.
9. Xerostomia
Adalah
istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi
air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan
baik.
Cara mencegah timbulnya gangguan pencernaan &
penyakit pencernaan
Seperti yang telah disebutkan bahwa gangguan pencernaan
bermacam-macam dan penyebabnya pun berbeda-beda namun untuk melakukan tindakan
pencegahan agar penyakit pencernaan dapat kita hindari, anda dapat mecoba
beberapa tips sederhana berikut ini :
§
Menjaga waktu makan tidak terlalu berdekatan
agar makanan dapat dicerna dengan sempurna
§
Meningkatkan konsumsi makanan yang
kaya akan serat
§
Makanan yang dikonsumsi hendaknya
dikunyah dengan baik karena akan mempermudah proses pencernaan selanjutnya
§
Perhatikan komposisi seimbang antar
lemak, karbohidrat, dan protein dengan mengkombinasikan makanan, lauk pauk
serta buah dengan baik
§
Jangan makan atau minum yang terlalu
panas atau dingin karena dapat mengiritasi lapisan dinding lambung
§
Hindari makan terlalu banyak atau
kekenyangan
§
Jangan berbaring atau tidur setelah
makan, beri jara anatara 1-2 jam
§
Hindari makanan yang dapat
mengakibatkan iritasi
§
Batasi makanan atau minuman yang
dapat memicu gangguan pencernaan seperti (fast food, makanan yang
mengandung koloseterol tinggi,
minuman beralkohol dan bersoda)
§
Kurangi makanan yang menimbulkan gas
seperti nangka, durian dan umbi-umbian
§
Perbanyaklah mengkonsumsi air putih
, dll
§
Yang terpenting adalah selalu
menjaga pola hidup sehat dan melakukan pola makan yang sehat agar kita dapat
terhindar dari berbagai penyakit pencernaan dan gangguan pencernaan
C.
Kelainan Pada Sistem Ekskresi
Manusia
pada dasarnya mempunyai berbagai macam system pembuangan yang sempurna. Salah
satunya adalah Sistem Ekskresi. Sistem Ekskresi adalah proses pembuangan
zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh yang berupa:
1. Air
2. Gas
3. Garam Mineral
Di dalam tubuh juga ada yang disebut Defekasi, yang artinya proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh yang berupa zat padat(feses). Organ-organ pada Ekskresi manusia terdiri dari:
1. Kulit
2. Paru-Paru
3. Hati
4. Ginjal
1. Air
2. Gas
3. Garam Mineral
Di dalam tubuh juga ada yang disebut Defekasi, yang artinya proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh yang berupa zat padat(feses). Organ-organ pada Ekskresi manusia terdiri dari:
1. Kulit
2. Paru-Paru
3. Hati
4. Ginjal
fitria97
A.
GANGGUAN PADA
GINJAL
1.
Batu ginjal
Ø
Penyebab
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam
rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung
kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah
karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi
air. Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis.
Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat
mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh
batu ginjal.
Ø Pencegahan
1. Perbanyaklah
minum air putih agar air seni lancar. Ketika berada di ruangan ber-AC,
Perbanyak minum air putih walaupaun tidak haus, Minumlah air putih minimal 8
gelas sehari.
2. Hindari minum
atau memasak menggunakan air yang kandungan kapurnya tinggi. Kapur di dalam
tubuh bisa membentuk batu.
3. Jika menderita
penyakit gout dan hiperparatiroid segera atasi. Kedua penyakit itu meningkatkan
resiko terbentuknya batu ginjal.
4. Lakukan olahraga
rutin dengan tujuan agar metabolisme di dalam tubuh berjalan dengan baik.
Idealnya, lakukan olahraga dua hari sekali. Pilihlah jenis olahraga yang
disukai dan lakukan sesuai kemampuan, jangan dipaksakan.
5. Jangan duduk
terlalu lama saat bekerja. Posisi tersebut mempermudah terjadinya pengendapan
Kristal air seni yang kemudian membentuk batu. Paling tidak, dua jam sekali
bangkitlah dari duduk dan berjalan-jalan sebentar.
6. Bila terasa
ingin membuang air seni sebaiknya segera lakukan. Sangat tidak disarankan untuk
menahan air seni, karena Kristal-kristal tersebut bisa mengendap membentuk batu
ginjal.
7. Hindari makanan
yang mengandung kalsium tinggi, seperti susu dengan kalsium tinggi. Begitu juga
dengan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan, emping, dan
brokoli. Dan kurangi konsumsi kacang-kacangan, cokelat, soda dan teh.
Ø Pengobatan
Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan
dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar
laser untuk memecahkan endapan garam kalsium.
1. Nefritis
Ø
Penyebab
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi
racun kuman. Nefritis biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus.
Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan
air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki.
Ø Pengobatan
Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci
darah secara rutin. Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan
donor ginjal yang memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
2.
Glukosuria
Ø
Penyebab
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine.
Penyakit tersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis
(diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan
hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga
kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
Ø
Pencegahan
1.
Kontrol
kebiasaan makan
2.
Kendalikan
berat badan
3.
Olah
raga secar teratur
4.
Kelola
faktro resiko lain (hipertensi, kadar lemak darah, dll)
5.
Bagi
yang beresiko tinggi, periksa glukosa darah setiap tahun
Ø
Pengobatan
Bagi pasien Diabetes Melitus kendalikan kadar glukosa
darah (dengan diet, olahraga & obat sesuai petunjuk dokter) dan periksa
secara berkala. Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak
mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis
tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat
diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum
berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang
memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka
saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda,
dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.
3.
Albuminuria
Ø
Penyebab
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul
albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada
alat filtrasi.
Ø
Pencegahan
1.
Untuk
mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan
membiasakan diri minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus.
2.
Selain
itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah
satu zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium
saja). Artinya makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik dari segi
jumlah maupun kadar gizinya.
4.
Hematuria
Ø
Penyebab
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam
urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau
karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
5.
Gagal ginjal
Ø
Penyebab
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi.
Kegagalan salah satu ginjal ini akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain.
Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena
menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian.
Ø
Pengobatan
Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan
ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.
B. GANGGUAN PADA HATI
1.
Hepatitis
Ø
Penyebab
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus
hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B.
Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada
hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Ø
Pencegahan
1.
Hepatitis
dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
2.
Jarum
untuk akupuntur atau tatto harus steril
3.
Hindari
pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir
4.
Hindari
aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan
5.
Hindari
mendapat donor darah yang tidak resmi
Ø
Pengobatan
1.
Melalui
kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis
2.
Pengobatan
suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu pemulihan sel
hati yang rusak
2.
Penyakit kuning
Ø Penyebab
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran
empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua
belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning.
Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna
kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh
tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena
bercampur dengan cairan empedu.
3.
Sirosis hati
Ø Penyebab
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah
lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat
di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang
berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang
menyebabkan sumbatan saluran empedu.
Ø
Penyembuhan
Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati
komplikasi yang terjadi (seperti muntah dan berak darah, asites/perut membesar,
mata kuning serta koma hepatikum).
4.
Perlemakan hati
Ø Penyebab
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat
hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini
sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan
ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic
Steatohepatitis), maupun bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic
Steatohepatitis).
5.
Kanker hati
Ø
Penyebab
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati.
Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC
merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis
yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.
6.
Koletasis dan
jaundice
Ø Penyebab
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan
memproduksi dan pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat
menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga
adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya
kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada
kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit
penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces
lebih terang.
C. GANGGUAN PADA PARU-PARU
1. Asma
Ø
Penyebab
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma
merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit
ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak
menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau
telah tercemar akan memicu serangan asma.
Ø
Pencegahan
:
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Ø Pengobatan
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat
diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari.
Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai
tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat
keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan
asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk
membantu melonggarkan saluran pernafasan.
2. Tubrculosis (TBC)
Ø
Penyebab
Penyakit TBC disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
Ø Pencegahan
1.
Menghindari
kontak dengan penderita TBC.
2.
Tidak
meggunakan peralatan terutama peralatan makn dengan penderita TBC.
Ø
Pengobatan
Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak
terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang
disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di
tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya
merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang.
Salah satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat
mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk
menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita
tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena
kuman menjadi kebal.
3.
Pneumonia
Ø
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang
menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah
masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
Ø
Pencegahan
1.
Selalu
memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah
agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
2.
Biasakan
untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi
3.
Berolahraga
secara teratur.
Ø
Pengobatan
Apabila telah menderita pneumonia, biasanya
disembuhkan dengan meminum antibiotik.
4.
Emfisema
Ø
Penyebab
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.
Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada
penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang
sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru.
Ø
Pencegahan
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit
ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
5.
Bronkitis
Ø
Penyebab
Penyakit bronkitis disebabkan oleh
peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru).
Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya
adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
Ø
Pencegahan
1. Meningkatkan
daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
2.
Sedangkan
untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok
juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat
berbahaya.
Ø
Pengobatan
Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau
kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan
oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.
6.
Asbestosis
Ø
Penyebab
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh
menghirup serat-serat asbes, dimana
pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalanpleura (selaput
yang melapisi paru-paru).
Ø
Pencegahan
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes
di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan
kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi
mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
Ø
Pengobatan
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah
membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase,
perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir.
Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun
melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan
pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak
bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
7.
Paru-paru hitam
Ø
Penyebab
Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara
dalam jangka waktu yang lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka
kejadian paru-paru hitam, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya
bagi paru-paru. Resiko menderita paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan
luasnya pemaparan terhadap debu batubara. Kebanyakan pekerja yang terkena
berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini ditemukan pada 6 dari 100.000 orang.
Ø
Pencegahan
Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada
lingkungan kerja. Pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto
dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal.
Jika ditemukan penyakit, maka pekerja tersebut harus dipindahkan ke daerah
dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis
masif progresif.
Ø
Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk
mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika
terjadi gangguan pernapasan, maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran.
Tetapi adalah penting untuk menghindari pemaparan lebih lanjut.
8.
Sinusitis
Ø Penyebab
Sinusitis adalah infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara
yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi
atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap
kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung
menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau
benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir
hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan
antara sinus dan hidung. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu
binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan
pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.
Ø
Pencegahan
1.
Infeksi
virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya
istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
2.
Hindari
juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan
jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
3. Jenis alergennya
harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi.
Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam
sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.
9.
Pleuritis
Ø
Penyebab
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab
berlapis ganda membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk.
Kondisi ini dapat membuat napas sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan
dengan kondisi lain yang disebut efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi
daerah antara lapisan membran itu.
Ø
Pengobatan
Pengobatan
yang dilakukan pada penderita sinusitis biasanya meliputi:
1.
Suntikan
anti alergi
2.
Menghindari
pencetus alergi
3.
Semprotan
hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu mengurangi bengkak di
rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena alergi.
4.
Tindakan
operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga sinus mungkin diperlukan
terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang berulang.
10. Kanker paru-paru
Ø Penyebab
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali
dalam jaringan paru. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat
menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya
tulang, hati, atau otak. Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh
merokok (87%), sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen,
kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa
menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang
juga merokok.
Ø
Pencegahan
Berhenti dan hindari merokok.
Ø
Pengobatan
Beberapa
tindakan yang dapat dilakukan adalah:
1.
Tindakan
operasi pembedahan mengangkat sell kanker
2.
Tindakan
Therapy Radiasi
3.
Tindakan
Therapy Kemotherapy
4.
Tindakan
penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
5.
Pemberian
Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker paru.
Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker
paru, Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan
buah tomat
D. GANGGUAN PADA KULIT
1.
Skabies
Ø Penyebab
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini
memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari.
Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan,
ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.
Ø
Pencegahan
1.
Mencuci
sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan
dengan air hangat dan deterjen.
2.
Menjaga
kebersihan kulit.
Ø
Pengobatan
Untuk pengobatan luar, cukup ambil daun, kulit, batang, atau akar
salam seperlunya. Cuci bersih, lalu giling halus sampai menjad adonan seperti
bubur. Balurkan ke tempat yang gatal, kemudian dibalut.
2.
Kurap
Ø
Penyebab
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan
oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang
kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda.
Ø
Pencegahan
1.
Mencuci
tangan yang sempurna.
2.
Menjaga
kebersihan tubuh.
3.
Mengindari
kontak dengan penderita.
Ø
Pengobatan
Dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan
kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.
3.
Panu
Ø
Penyebab
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa
gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau
merah tergantung warna kulit si penderita.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Ø
Pencegahan
1.
Menjaga
kebersihan badan.
2.
Usahakan
agar kulit dalam keadaan kering dan tidak lembab.
3.
Pakaian
dan handuk mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab memicu
tumbuhnya jamur.
4. Jangan
menggunakan pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.
Ø
Pengobatan
Panu dapat diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada
kulit yang terserang Panu. Atau juga dapat digunakan obat-obat yang di jual di
pasaran seperti Pandas dan Kalpanax.
4.
Biduran
Ø Penyebab
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan
kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan
terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung
berhari-hari.
Ø
Pencegahan
Bagi penderita biduran, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari
faktor-faktor penyebab tim bulnya bidur. Seperti udara dingin, makanan dan
bahan kimia.
Ø
Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan
oleh dokter.
5.
Ringworm
Ø Penyebab
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi
kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.
Ø
Pencegahan
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap
kering dan tidak lembab.
Ø
Pengobatan
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
6.
Psosiaris
Ø Penyebab
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil
dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem
kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem
kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris
terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit
menjadi meradang secara berlebihan.
Ø
Pengobatan
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan
teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya
adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan
lutut.
7.
Kanker kulit
Ø Penyebab
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang
berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau
terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Ø
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak
dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
http://rikasaprinamaulia.blogspot.com/
diakses hari Jumat 10 Mei 2013 pukul 23.55 WIB
Budiyanto. 2013. http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/kelainan-dan-gangguan-pada-sistem-pernapasan-manusia/
diakses hari Sabtu tanggal 11 Mei 2013 pukul 09.06 WIB
http://teksbiologi.blogspot.com/2013/03/gangguan-dan-penyakit-pada-sistem.html
diakses pada hari Sabtu 11 Mei 2013 pukul 09.42 WIB
http://www.metris-community.com/gangguanpencernaan-penyakitpencernaan/
diakses hari Sabtu 11 Mei 2013 pukul 10.12 WIB
Fitria. http://fitria97.wordpress.com/tugas-tugas/ipa/biologi/gangguan-pada-sistem-ekskresi-manusia/
diakses hari Sabtu 11 Mei 2013 pukul 14.40 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar