FISIOANATOMI
PROSES
PEMBENTUKAN URINE
DAN
PROSES BERKERINGAT
AYU
PERTIWI
P27833112026
NON
REGULER / B
KEMENTRIAN
KESEHATAN RI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI
DIII KAMPUS SURABAYA
Tahun 2013
PROSES PEMBENTUKAN URINE
Terdapat 3 hal penting yang berhubungan dengan proses pembentukan
urine, yaitu :
Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang
mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Filtrasi
terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi
sangat dekat oleh kapsula Bowman dan menghasilkan urin
primer (filtrate glomerulus). Proses filtrasi terjadi
ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta
sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi
tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut,
melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan
molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi,
masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula
Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer.
Urin primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion
anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.
Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)
Terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung
Henle serta menghasilkan urin sekunder (filtrate tubulus).
Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di
seluruhtubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi
tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain
adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+,
Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar
urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi
Mula-mula urin primer masuk dari glomerulus ke
tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai
lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah
glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung
Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini
dinamakan urin sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan
urin sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urin.
Augmentasi (pengeluaran)
Terjadi di tubulus distal dan menghasilkan urin
sesungguhnya. Proses
Augmentasi :
Urin sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal, dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah
menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan
Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat
sudah terbentuk urin yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein
lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektivus ke pelvis renalis
disini terjadi urin sesungguhnya.
Dari kedua ginjal, urin dialirkan oleh pembuluh
ureter ke kandung urin (vesika urinaria) kemudian melalui uretra. Saat
penuh, kandung urin mengirim sinyal ke otak yang menyebabkan perasaan ingin
buang air kecil, kemudian urin dikeluarkan dari tubuh.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBENTUKAN URIN
Jumlah air yang diminum
Semakin banyak air yang diminum, sekresi ADH
akan terhambat. Hal ini menyebabkan permeabilitas tubulus kontortus menurun dan
reabsorpsi terhambat sehingga jumlah urin meningkat.
Hormon antidiuretik (ADH)
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
bagian belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak
disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin
yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak
mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya
penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan
jumlahnya banyak.
Saraf
Stimulus pada saraf ginjal akan menyebabkan
penyempitan duktus aferen. Hal ini menyebabkan aliran darah keglomerulus
menurun dan tekanan darah menurun sehingga filtrasi kurang efektif. Hasilnya
urin yang diproduksi meningkat.
Zat-zat diuretik
Misalnya teh, kopi, atau alkohol dapat
menghambat reabsorpsi ion Na+. Akibatnya ADH berkurang sehinggar
reabsorpsi air terhambat dan volume urin meningkat.
Hormon insulin
Hormon insulin adalah hormon yang
dikeluarkan oleh pulau Langerhans. Hormone insulin berfungsi mengatur gula
dalam darah. Penderita kencing manis (diabetes mellitus) memiliki
konsentrasi hormone insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah akan
tinggi. Akibatnya dari keadaan ini terjadi gangguan reabsorbpsi didalam tubulus
distal, sehingga dalam urin masih terdapat glukosa.
Suhu Lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan
berusaha untuk menjaga suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke
kulit sehingga darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya
ginjal. Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka
pengeluaran air kencing pun banyak.
Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya
tekanan darahnya akan meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal.
Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan
berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah hasrat ingin buang air kecil.
Mengapa dan Bagaimana
Keringat Terjadi?
Keringat merupakan cara penyeimbang
suhu tubuh kita agar selalu dalam suhu normal yaitu 36.8 °C. Pada
kondisi cuaca yang panas, tubuh mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu
tubuh yang panas secara alamiah agar suhu tubuh tetap konstan. Keringat
merupakan zat cair yang dapat menguap. Untuk penguapan tersebut membutuhkan
panas yang diperoleh dari kondisi panas tubuh kita. Jadi dengan otomatis,
panas tubuh kita terserap dan suhu tubuh dapat menurun dengan adanya penguapan
tersebut.
Keringat biasanya muncul saat kondisi tertentu seperti cuaca
yang panas, aktivitas fisik yang cukup berat (saat melakukan aktivitas fisik
tubuh kita berangsur-angsur panas karena pembakaran energi secara kimia di
dalam tubuh) serta kondisi emosional (keringat akan muncul saat kita dalam
keadaan stress/mengalami tekanan emosi).
Kulit kita merupakan jaringan tubuh yang sangat berperan
dalam proses pembentukan dan pengeluaran keringat. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar berikut !
Kulit kita terdiri atas lapisan epidermis (lapisan kulit
ari/paling luar), dermis (lapisan kulit jangat) dan lapisan hipodermis (lapisan
lemak kulit bawah). Pada lapisan dermis kulit kita terdapat kira-kira 2 juta
kelenjar keringat yang bertugas memproduksi keringat. Ada dua jenis
kelenjar keringat (Sweat Gland):
§ Kelenjar Ekrin (Eccrine). Kelenjar keringat ini terdapat di
seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit
kepala. Dapat menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang
dewasa.
§ Kelenjar keringat apokrin (Aprocrine), hanya terdapat di
daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur
(anogenital). Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan
aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
Mengapa pada sebagian orang keringatnya bau? Bau keringat
timbul karena kelenjar apokrin menghasilkan keringat lebih kental karena
mengandung lemak, dan berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah
rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Keringat sebenarnya
tidak berbau, tapi ketika ia membusuk maka mulailah diserang bakteri, lalu
munculah bau yang khas tersebut.
Meskipun kadang mengeluarkan bau, jangan takut berkeringat.
Karena keringat merupakan hal penting bagi keseimbangan suhu tubuh. Untuk
mengatasi bau keringat, kita cukup menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara
teratur, perbanyak mengkonsumsi air, nutrisi dan buah-buahan yang mengandung
antioksidan, hindari makan dan minuman yang mengandung kafein, cokelat dan
lemak serta perbanyak mengkonsumsi sayuran hijau berbau wangi seperti kemangi.
Dampak keringat
Dampak
positif
·
Membantu
mendinginkan tubuh saat kepanasan.
·
Membakar
kalori.
·
Menurunkan stres.
·
Memperlancar
sirkulasi darah.
·
Mempercantik
kulit.
Dampak
negatif
·
Keringat
dapat menyebabkan kulit dan baju terlihat basah atau lembab.
·
Karena
mengandung garam, dapat meninggalkan bercak keputihan atau kekuningan pada
pakaian.
·
Keringat
yang berlebihan dapat menyebabkan gatal-gatal dan kemerahan pada kulit.
·
Keringat
dapat menciptakan lingkungan yang tepat untuk tumbuhnya beberapa mikroorganisme
berbahaya seperti jamur.
·
Langsung
mandi dengan air dingin setelah berkeringat banyak dapat beresiko fatal.
·
Bila
ingin mandi setelah berkeringat banyak, tunggulah sejenak sebelum mandi dan
gunakanlah air hangat ketika mandi.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi
Nur Susanti. http://www.biologiituseru.blogspot.com/search?updated-max=2012-01-29T18:41:00%2B07:00&max-results=1 diakses hari Rabu 1 Mei 2013
pukul 21.53 WIB.
Sukajiyah. 2012. http://sukasains.com/materi/mengapa-dan-bagaimana-keringat-terjadi/
diakses hari Rabu 1 Mei 2013 pukul 22.11 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar