LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
KEANEKARAGAMAN
HAYATI/FLORA
“TANAMAN PERDU”
Kelas A Kelompok A
AYU PERTIWI
P27833112026
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIII KAMPUS SURABAYA
Tahun 2012
A. Dasar Teori
·
Menurut Usmanbio
: keanekaragaman hayati merupakan gabungan dari kata
“keanekaragaman” dan “hayati”. Keanekaragaman memiliki pengertian
beranekaragam, bermacam-macam atau bervariasi. Sedangkan hayati berarti
kehidupan. Oleh karena itu keanekaragaman hayati memiliki pengertian
bermacam-macam keanekaragaman organisme (mahluk hidup) yang menunjukkan
keseluruhan variasi dari tingkat gen, jenis (spesies) dan ekosistem pada suatu
daerah.
·
Menurut Dhian
Ekawati : Keanekaragaman hayati
atau yang lebih dikenal dengan biodiversitas adalah keseluruhan variasi mahkluk
hidup baik bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang dapat ditemukan pada
tingkat gen, spesies, maupun tingkat ekosistem.
·
Pengertian keanekaragaman telah banyak
ditulis oleh para ahli, seperti yang
ditulis oleh Resosoedarmo dkk. (1993) menyatakan bahwa pengertian
keanekaragaman (diversity) spesies
adalah jumlah spesies tumbuhan atau hewan yang hidup pada suatu tempat
tertentu; kemudian Ewusie (1990)
menyatakan bahwa pengertian
keanekaragaman berarti keadaan berbeda atau mempunyai berbagai perbedaan dalam
bentuk dan sifat; dan Pielou (1975) menyatakan pengertian keanekaragaman adalah
suatu keragaman atau perbedaan antara anggota-anggota suatu kelompok.
·
Menurut Scribd : Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman
makhluk hidup yangmenunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di
suatu daerah. Adadua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor
genetik dan faktor luar.Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil
pengaruhnya terhadap morfologiorganisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil
pengaruhnya terhadap morfologiorganisme.
·
Menurut Woentari : Keanekaragaman
hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah
pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat
dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu
mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-prosesekologi dimana bentuk kehidupan ini
merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk
kehidupan dalam ekosistem atau biomatertentu.
Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem
biologis.
·
Menurut Woentari : Keanekaragaman Hayati adalah
keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat
ditemukan pada makhluk hidup.Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian
dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.
·
Menurut Woentari : Keragaman hayati
(biodiversity atau biological diversity) merupakan
istilah yang digunakan untuk menggambarkan kekayaan berbagai bentuk kehidupan
di bumi ini mulai dari organisme bersel tunggal sampai organisme tingkat
tinggi. Keragaman hayati mencakup keragaman habitat, keragaman spesies (jenis)
dan keragaman genetik (variasi sifat dalam spesies).
·
Menurut woentari : Keanekaragaman Hayati adalah tingkat variasi bentuk
kehidupan dalam suatu ekosistem tertentu, bioma, atau seluruh planet. Keanekaragaman Hayati adalah ukuran dari kesehatan
ekosistem. Keanekaragaman Hayati adalah sebagian fungsi dari
iklim. Pada habitat darat, daerah tropis biasanya kaya sedangkan daerah-daerah
kutub dukungan spesies yang lebih sedikit. Perubahan lingkungan yang cepat
biasanya menyebabkan kepunahan massa. Salah satu perkiraan adalah bahwa kurang
dari 1% dari spesies yang telah ada di Bumi yang masih ada.
·
Menurut
Wikipedia : Perdu atau semak adalah suatu kategori tumbuhan berkayu yang
dibedakan dengan pohon karena
cabangnya yang banyak dan tingginya yang lebih rendah, biasanya kurang dari 5-6
meter. Banyak tumbuhan dapat
berupa pohon atau perdu tergantung kondisi pertumbuhannya.
·
Menurut arti kata : tumbuhan berkayu
yg bercabang-cabang, tumbuh rendah dekat dng permukaan tanah, dan tidak
mempunyai batang yg tegak (spt kembang merak, puring).
B. Cirri – Ciri
Tanaman perdu
yang diamati antara lain :
·
Palem kuning
o memiliki batang dan dahan yang berwarna cendrung
kekuning kuningan, terutama bila cukup terkena sinar matahari
o Beranak dengan tunas tunas mudanya sehingga menjadi
rumpun
o berkembang biak dengan biji
o Tinggi tanaman sampai 4 meter
o kuat terhadap cahaya matahari langsung
o kuat di tempat yang kurang cahaya matahari langsung
o Berakar serabut
·
Kaca piring
Ø Tinggi tanaman 1 – 3 meter
Ø Daun berbentuk bulat telur, tebal, permukaan daun
berwarna hujai tua mengkilat
Ø Bunga hany muncul sekuntum di ujung – ujung tangkai
Ø Buah berwarna kuning dengan daun kelopak yang masih menempel,
berbentuk oval dan
tidak akan retak walaupun sudah matang dan kering.
·
Kemuning
Ø
Habitus: Pohon, tinggi 3-7 m.
Ø
Batang: Berkayu, beralur,
percabangan monopodial, coklat kotor.
Ø
Daun: Majemuk, anak daun
empat sampai tujuh, permukaan licin, bentuk corong, ujung dan pangkal runcing,
tepi rata, pertulangan menyirip, hijau.
Ø Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak 2-25 mm, benang sari bentuk
jarum, putih, putik satu, mahkota panjang 6-27 mm, lebar 4-10 mm, putih.
Ø
Buah: Buni, jorong,
diameter ± 1 cm, masih muda hijau selelah tua merah.
Ø
Biji: Kecil, lanset, putih.
Ø Akar: Tunggang, kuning keputih-putihan.
·
Kumis kucing
Ø
Akar
Berakar tunggang, bentuk bulat, berkayu dan
bercabang-cabang, ujung percabangan ukurannya semakin mengecil, berwarna putih
kekuningan, panjangnya bisa mencapai lebih dari 25 cm. Batangnya berbentuk
persegi empat agak beralur, berwarna hijau keunguan dan berdiameter sekitar 1,5
cm, bercabang-cabang dan pada ruas-ruas batang bagian bawah keluar akar.
Ø
Daun
Daun berbentuk bulat telur, lonjong, berwarna
hijau, panjang < 10 cm dan lebar 3 – 5 cm. Tangkai berbentuk bulat,
berwarna ungu kehijauan, atau hijau tergantung varietas. Posisi daun pada
batang berhadapan dan selang-seling, tulang daun bercabang-cabang.
Ø
Bunga
Bunga dibagi 2 yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk.
-
Bunga tunggal berbentuk bibir, mahkota berwarna putih atau putih keunguan.
Bagian atas mahkota ditutupi rambut pendek berwarna putih keunguan. Ujung helai
bunga berbentuk tumpul dan bundar. Benang sari mencuat keluar menyerupai kumis
kucing, karena itu dikenal dengan nama kumis kucing.
- Bunga majemuk keluar dari ujung percabangan, berwarna putih atau putih keunguan, panjang sekitar 7 – 29 cm dan ditutupi oleh rambut dengan panjang 1 – 6 mm, kelopak bunga berurat, pangkalnya berambut pendek dan jarang sedangkan di bagian teratas gundul.
- Bunga majemuk keluar dari ujung percabangan, berwarna putih atau putih keunguan, panjang sekitar 7 – 29 cm dan ditutupi oleh rambut dengan panjang 1 – 6 mm, kelopak bunga berurat, pangkalnya berambut pendek dan jarang sedangkan di bagian teratas gundul.
Ø
Biji
Biji kumis kucing yang masih muda berwarna putih
kehitaman dan biji yang sudah tua berwarna cokelat kehitaman. Bentuk biji bulat
lonjong, berukuran sekitar 1 mm.
·
Kembang Kertas
Ø Batang tanaman bunga agak keras
Ø Mempunyai duri yang tajam dan bercabang
Ø Mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan berbetuk bujur tirus
yang mampu membentuk rimbunan
Ø Tanaman berukuran kecil dan berbentuk corong
Ø Bunga hanpir menyerupai kertas
C.
Komponen
Komponen
biotik adalah komponen
lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.
Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolngkan berdasarkan jenis-jenis tertentu,
misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup berdasarkan
ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia
merupakan faktor biotik yang mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam
pengaruh memusnahkan dan melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan
tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
·
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu
mengubah zat anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof).
Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh
produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.
·
Konsumer adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat
makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik yang bersifat heterotrof maupun yang autotrof.
Konsumer biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung
(herbivora)
dinamakan konsumer primer.
Hewan yang memakan konsumer primer dinamakan konsumer
II dan seterusnya sehingga
terbentuk suatu rantai makanan.
Konsumer terakhir disebut konsumer
puncak. Contoh konsumer puncak adalah manusia.
·
Dekomposer adalah organisme yang
menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh
produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh
organisme dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur
Setiap
makhluk hidup hanya dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang
cocok,yang disebut habitat.Didalam ekosistem,setiap organisme mempunya fungsi
dan tugas tertentu .Hal ini dikenal dengan nisia.Oleh karena itu, komponen
biotik ekosistem dapat dikelompokkan berdasarkan nisia tadi.Secara garis besar
ada empat nisia.
Abiotik adalah
istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup
(benda-benda mati). Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci, komponen abiotik
merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang
menjadi medium dan substrat untuk
menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut.Beberapa contoh komponen
abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah, topografi ,dan iklim.
1.
Suhu. Proses biologi
dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi
temperatur dalam tubuhnya.
2.
Air. Ketersediaan air
memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap
ketersediaan air di gurun.
3.
Garam. Konsentrasi garam
memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam tinggi.
4.
Cahaya matahari. Intensitas
dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis.
Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di
sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar
membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
5.
Tanah dan batu. Beberapa karakteristik
tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi
penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
6.
Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal.
Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.
D.
Fungsi
Fungsi keanekaragaman hayati :
A.
Sebagai
sumber pangan, perumahan, dan kesehatan
Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati.
Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi,
jagung) pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian
dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki
sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia. Sebagai contoh, ayam dibudidayakan
karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan
beras. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk
memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan, misalnya:
1) Pangan: berbagai biji-bijian (padi, jagung, kedelai, kacang), berbagai
umbi-umbian (ketela, singkong, suwek, garut, kentang), berbagai buah-buahan
(pisang, nangka, mangga, jeruk, rambutan), berbagai hewan ternak (ayam,
kambing, sapi).
2) Perumahan: kayu jati, sonokeling, meranti, kamfer.
3) Kesehatan: kunyit,
kencur, temulawak, jahe, lengkuas.
B. Sebagai sumber pendapatan
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sumber
pendapatan. Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan.
Bahan baku industri misalnya kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik,
teh dan kopi untuk industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan,
dan ubi kayu untuk menghasilkan alkohol. Rempah-rempah misalnya lada, vanili,
cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya kelapa sawit dan karet.
C. Sebagai sumber plasma nutfah
Hewan, tumbuhan, dan mikroba yang saat ini belum
diketahui tidak perlu dimusnahkan, karena mungkin saja di masa yang akan datang
akan memiliki peranan yang sangat penting. Sebgai contoh, tanaman mimba (Azadirachta
indica),. Dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar, tetapi saat ini
diketahui mengandung zat
azadiktrakhtinyang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri.
Adapula jenis ganggang yang memiliki kendungan protein tinggi, yang dapat
digunakan sebagai sumber makanan masa depan, misalnya Chlorella. Buah pace (mengkudu) yang semula tidak
dimanfaatkan, sekarang diketahui memiliki khasiat untuk meningkatkan kebugaran
tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah.
Fungsi tanaman perdu :
·
Palem kuning
Ø Sebagai tanaman hias di depan
pekarangan
·
Kaca piring
Ø Sebagai obat demam disertai mengigau
Ø Sebagai obat sukar buang air seni,
muntah
Ø Sebagai obat diabetes mellitus
Ø Sebagai obat sariawan
·
Kemuning
Ø Sebagai obat memar
Ø Sebagai obat datang bulan tidak
teratur
Ø Sebagai obat digigit serangga atau
ular berbisa
Ø Sebagai obat sakit gigi
·
Kumis kucing
Ø Untuk melancarkan pengeluaran air kemih
Ø Untuk mengobati batu ginjal
·
Kembang kertas
Ø Sebagai tanaman di pekarangan
Ø Untuk hiasan rambut
Ø Untuk upacara pemakaman bagi kaum
cina
Ø Campuran bunga untuk mandian wangi
E. Adaptasi
Tumbuhan perdu
mendapatkan cahaya matahari dengan intensitas cahaya paling rendah.
Adaptasi Tumbuhan Darat.
a. Untuk mengurangi penguapan air, bentuk penyesuaian tumbuhan adalah :
1)Menggugurkan
daunnya pada musim kemarau panjang.
Contoh : tumbuhan jati, akasia, randu, flamboyan.
2) Mematikan tubuh bagian yang di atas permukaanmbuhan yang sebagian tubuhnya tanah. Tumbuhan yang beradaptasi dengan cara seperti ini tidak tampak di atas tanah sepanjang musim kemarau.
Contoh : tumbuhan jati, akasia, randu, flamboyan.
2) Mematikan tubuh bagian yang di atas permukaanmbuhan yang sebagian tubuhnya tanah. Tumbuhan yang beradaptasi dengan cara seperti ini tidak tampak di atas tanah sepanjang musim kemarau.
Contoh : Gramineae
(padi-padian), Zingiberaceae (jahe-jahean), Liliaceae, Araceae
3)Daunnya kecil,
berbentuk jarum atau berbentuk sisik, misalnya pada kaktus.
4)Daunnya tebal dan mempunyai sedikit stomata.
5) Stomata terletak di permukaan bawah daun, atau tersembunyi pada lekukan urat-urat daun.
6)Daun berlapis kutikula tebal dan berbulu.
4)Daunnya tebal dan mempunyai sedikit stomata.
5) Stomata terletak di permukaan bawah daun, atau tersembunyi pada lekukan urat-urat daun.
6)Daun berlapis kutikula tebal dan berbulu.
b. Cara beradaptasi untuk menyediakan cadangan air dan untuk mendapatkan air yang cukup, yaitu :
1) Dalam batangnya terdapat jaringan untuk menyimpan air berupa jaringan spon
2) Mempunyai sel-sel akar dengan nilai osmosis tinggi sekali, sehingga dapat menghisap air yang melekat pada butiran-butiran tanah
3) Akar yang panjang, sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
c. Tumbuhan higrofit beradaptasi dengan lingkungan yang cukup lembab dengan cara :
1)Berdaun lebar dan tipis
2)Stomata banyak, terdapat pada permukaan atas dan bawah daun
3)Sering melakukan gutasi, yaitu penetasan air melalui tepi atau ujung daun.
d. Adaptasi tumbuhan untuk dapat menembus tanah dan menghisap zat-zat yang diperlukan akarnya dilindungi oleh tudung akar (kaliptra) yang kuat dan berlendir.
F.
Penggolongan Keanekaragaman Hayati
Pada dasarnya keanekaragaman hayati dapat
dikelompokkan kedalam tiga katagori:
1. Keanekargaman gen (genetic diversity)
2. Keanekaragaman spesies (spesies diversity)
3. Keanekaragaman ekosistem (ecosystem diversity)
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen menunjukkan kepada variasi gen
dalam suatu spesies, yaitu perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam suatu
spesies yang sama, misalnya keragaman gen yang terdapat pada ratusan varietas
tradisional padi India. Sampai sekarang, tolok ukur keanekaragaman hayati telah
dipakai terutama untuk memelihara spesies dan populasi pada kebun-kebun botani,
disamping itu juga dipakai untuk spesies-spesies liar di alam.
Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman spesies
menunjukkan kepada keragaman spesies dalam suatu daerah. Keragaman seperti ini
dapat diukur dengan banyak cara, para ilmuan tidak membuat suatu tolok ukur
tunggal. Jumlah spesies dalam suatu daerah sering digunakan sebagai tolok
ukurnya, namun tolok ukur yang lebih tepat adalah keanekaraman secara taksonomi
(taxonomic diversity) yang mempertimbangkan hubungan antar spesies dalam
suatu daerah.
Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem meliputi total keseluruhan
keanekaragaman spesies maupun keanekaragaman gen yang terdapat pada daerah yang
tergabung dalam suatu ekosistem tertentu. Keanekaragaman ekosistem dapat diukur
dari jumlah spesies, distribusi dan bentuk interaksi di dalam komunitas ataupun
ekosistem secara nasional maupun daerah tertentu suatu negara. Beberapa usaha
juga telah mencoba membuat klasifikasi keanekaragaman ekosistem secara global,
seperti keanekaragaman ekosistem daerah tropis.
Pengelolaan keanekaragaman hayati tidak cukup hanya
mempertimbangkan keanekaragaman gen, spesies maupun ekosistem. Namun untuk
membuat suatu managemen khusus dan kebijaksanaan tertentu, maka bentuk dan
fungsinya pada keanekaragaman kebudayaan suatu masyarakat sangat penting untuk
dilibatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar