Senin, 22 Mei 2017

LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN










OLEH :
AYU PERTIWI
NIM P27833112026




KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D III KAMPUS SURABAYA
TAHUN 2012
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Toksikologi Lingkungan
Pengenalan Alat dan Bahan Toksikologi Lingkungan

Disusun Oleh :
                                                                                            Surabaya, 11 Desember 2012
      Dosen Praktikum                                                                       Penyusun Laporan

 
  Drs. Indarno, M.Kes, Apt                                                                        Ayu Pertiwi                           NIP. 194801281980101001                                                                        NIM. P27833112026
                                                                                    NILAI :











KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena hanya atas limpahan rahmat-Nya lah tugas mata kuliah Toksikologi lingkungan ini dapat terselesaikan tepat waktu. Tugas ini berguna untuk memenuhi nilai mata kuliah Toksikologi Lingkungan semester I tahun ajaran 2012/2013 Program Studi D3 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya. Semoga dengan hasil laporan yang telah selesai dibuat ini, karya ini dapat dipakai sebagai referensi pembaca dan dapat dibuat sebagai alat studi banding oleh teman – teman khususnya dari Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya dan masyarakat luas pada umumnya.



Surabaya, Desember 2012

















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup. Dari definisi di atas, jelas terlihat bahwa dalam toksikologi terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada sistem biologi yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem biologi tersebut. Salah satu unsur toksikologi adalah agen-agen kimia atau fisika yang mampu menimbulkan respon pada sistem biologi. Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan ini.

Dalam mempelajari pengaruh – pengaruhnya tidak luput dari mempelajari alat-alat toksikologinya. Prinsip kerja dan fungsi alat-alat labpratorium harus diketahui mahasiswa agar tidak terjadi kesalahan saat pemakaian alat-alat labpratorium. Selain itu keselamatan dari alat-alat laboratorium harus diperhatikan agar terjaga kualitasnya.

B.     Tujuan Praktikum
              
a.  Untuk mengenal alat-alat dan bahan toksikologi
b.  Untuk mengetahui fungsi dan bagaimana cara menggunakan alat-alat toksikologi.
c.    Untuk melatih ketelitian kita dalam mengukur suatu zat atau unsur-unsur kimia dalam toksikologi
d.  Memahami prinsip kerja alat-alat dan bahan toksikologi
e.  Memahami keselamatan alat-alat dan bahan toksikologi



















BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN


NO
NAMA ALAT
GAMBAR
FUNGSI
KETERANGAN
1.
Beaker Gelas
Gelas Beker digunakan untuk mengukur dan mencampur bahan yang akan dianalisa di laboratorium.
 Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.
Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif sepertiasam atau zat-zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.
Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi.
Beker berbeda dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia dasar.

2.
Termometer
Untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.
Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

Tempat penyimpananya di wadah termometer,baki plastik
3.
Lup
Untuk memudahkan kita melihat benda-benda kecil

Digunakan untuk mengamati kenaikan atau penurunan suhu pada termometer terutama termometer raksa yang tidak berwarna.
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar.
4.
Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan cairan dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama. tapi demi keakuratan percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa di lakukan. Pipet tetes terdiri dari berbagai ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar juga jumlah cairan yang diteteskan. 
Pipet Tetes dan Fungsi pipet Tetes. Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kacadengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
5.
Tabung reaksi
  • Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
  • Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
  • Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair

-Berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup

-Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

-Tabung reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia

-Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan untuk meletakkan sampel (darah).
6.
Erlenmeyer
  1. Erlenmeyer berfungsi untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,
  2. Erlenmeyer berfungsi utk menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
  3. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan (melarutkan) bahan-bahan komposisi media,
  4. Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
  5. Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk melakukan titrasi bahan

Labu Erlenmeyer, Fungsi dan cara menggunakannya. Erlenmeyer adalah peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali di gunakan untukanalisa dalam laboratorium. Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut dibagian atasnya.

Disalah satu sisi, ada tanda untuk menunjukkan ukuran volume  isi, dan memiliki spot yang dapat diberi label dengan pensil . leher dan mulut botol yang sempit pada erlenmeyer bertujuan agar mudah di pegang, mengurangi penguapan dan dapat di tutup dengan mudah. Sedangkan dasar permukaan yang rata membuatnya flexsible di letakan dimana saja.
7.
Gelas Kimia
Fungsi gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif, atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif). Selain itu gelas kimia juga berfungsi sebagai wadah untuk menampung dan menyimpan larutan sekaligus untuk memanaskannya. karena dasarnya yang rata, gelas kimia mempunyai kedudukan yang seimbang untuk diletakan dimana saja termasuk diatas Hot Plate.
Gelas Kimia dan Fungsinya. Gelas Kimia di sebut juga gelas piala. Jika dilihat sekilasnya bentuknya mirip sekali dengan gelas beaker. Gelas kimia terdapat dalam berbagai ukuran. Ada gelas kimia yang berukuran 25 ml, 50 ml, 1000 ml hingga 4000 ml.
8.
Rak  tabung reaksi
-menyimpan tabung reaksi
-mengeringkan tabung reaksi
-menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur
Alat Lab Rak Tabung Reaksi ini terbuat dari kayu keras (min kelas 2), 6 lubang dalam 2 baris (total 12 lubang) berdiameter sekitar 18 mm. Panjang minimal 18 cm, lebar 6,5 cm. Pada bagian dasar terdapat lekukan sehingga tabung stabilditempatkan. Digunakan sebagai tempat untuk meletakan tabung reaksi dengan dia. 10-16 mm.
9.
Spatula
-untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
-di pakai untuk mengaduk larutan
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai
10.
pinset
-digunakan untuk membantu mengambil benda padat ditempat yang tidak bisa atau tidak diijinkan diambil dengan tangan
-sebagai alat pembantu preparat segar agar tidak terkontaminasi
alat yang terbuat dari besi , yang mempunyai ujung yang lancip yang berguna untuk mengambil atau menarik suatu sampel.
11.
Corong
-digunakan untuk membantu mengambil benda padat ditempat yang tidak bisa atau tidak diijinkan diambil dengan tangan
-sebagai alat pembantu preparat segar agar tidak terkontaminasi
-Corong yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon. Ukuran corong bervariasi antara 50 mL sampai 3 L.

-memiliki ukuran diameter 50, 75, 100, 150, dan 200 mm

- Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan ukuran mulut kecil.
12.
Desikator
  • Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
  • Mengeringkan dan mendinginkan sample yang akan di gunakan untuk uji kadar air

 Desikator adalah sebutan lain dari Eksikator. Yaitu sebuah alat yang terbuat dari kaca  berbentuk panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering seperti silika gel sehingga pengaruh uap air selama pengeringan dapat diserap oleh silika gel tersebut.  Karena terbuat dari kaca yang tebal, maka Desikator tergolong peralatan laboratorium yang berbobot. Terutama karena penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline.

13.
bunsen
fungsinya untuk menciptakan suasana steril
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
14.
Kaki tiga
Untuk penyangga pembakar spirtus

Satu ring diamater 80 mm dengan tiga kaki panjang 8 cm.
15.
Statif
Menegakkan buret, corong dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan
Terbuat dari besi atau baja
16.
Neraca analitik
Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi.
Prinsip kerjanya yaitudengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
17.
Stopwatch
alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan
Jam sukat ada dua macam yaitu jam sukat analog dan jam sukat digital/bergana.jam sukat analog memiliki batas ketelitian 0,1sekonsedangkan jam sukat digital memiliki batas ketelitian hingga 0,01
18.
Mikroskop
alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya danmikroskop elektron.
19.
Penjepit tabung reksi
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi
Biasanya terbuat dari kayu agar tahan terhadap panas
20.
Pipet Ukur
digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secara tidak teliti.
-Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 – 0,5 mL.
-Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar.

21.
Corong pisah (Separatory funnel)
Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda (berdasarkan berat jenis). Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi
Berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.
22.
Cawan Porselin (Dishes Porcelin)
Untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi (oven, di atas tangas air, uap, pasir dan sebagainya).
Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 – 2900 ml. Sebagian cawan petri tidak tahan pada suhu di atas 300o.
23.
Cawan Petri
Digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.
·Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
·Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
24.
Penghisap Pipet (Pipet Filler)
Untuk menghisap larutan yang akan diukur
Terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah lembek.

25.
Mortar dan pestle 
Digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.

Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit
26.
Tang krusibel
Untuk mengambil dan membawa krusibel
untuk mengambil dan membawa krusibel
27.
Colony counter
untuk mempermudah perhitungan koloni bakteri atau jamur yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar
alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
28.
Plat tetes
Untuk tempat menguji keasaman suatu larutan
terbuat dari porselen warna putih dengan 12 lekukan, ukurannya kira- kira 115 mm x 90 mm.
29.
Mikroskop
untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil.
Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah Mikron ( 1 milimeter = 1000 mikron )
30.
Kawat kasa
Digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.

Kawat yang dilapisi dengan asbes
31.
Autoclave
Untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°c (250 °f). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2 (15psi =15 pounds per square inch).lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°c.
32.
Inkubator
Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontro
Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu
33.
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer)
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan
Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi
34.
Penghisap Pipet (Pipet pipam)
Untuk menghisap larutan yang akan diukur
·      dapat digunakan untuk segala jenis type pipet karena adanya flexible connecting Silicon join
.

35.
Botol Pereaksi (Reagent Bottles)
Menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.

Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang jernih-transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan normal dengan kapasitas 50 – 10.000 ml dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.



NO
NAMA BAHAN
WUJUD
PENYIMPANAN
KETERANGAN
1.
Ether
Cair bening
Simpan diwadah tertutup
Di ruang sejuk
Berventilasi
Berat molekul 74,12 g/mol
Titik lebur -116,3°C
Titik didih 34,6°C
Berbahaya menyebabkankan kanker
2.
Alkohol
Cair bening
Simpan diwadah tertutup
Di ruang sejuk
Berventilasi
Biasanya digunakan mensterilkan padatan
3.
Sulfur
zat padat kristalin kuning.
Simpan diwadah tertutup

Berbahaya jika dihirup terlalu lama
4.
Spirtus
Cair berwarna
Simpan diwadah tertutup
Di ruang sejuk
Berventilasi
Jauhkan dari sumber api
5.
Amilium
bubuk putih, tawar dan tidak berbau.
Simpan diwadah tertutup

Sebagai sumber energy terdapat pada mekanan pokok
6.
Fehling A
Larutan berwarna
Simpan diwadah tertutup
Di ruang sejuk
Berventilasi
Larutan CuSO4
7.
Fehling B
Larutan berwarna
Simpan diwadah tertutup
Di ruang sejuk
Berventilasi
Campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat
8.
Aquades
Cair tak berwarna
Simpan diwadah tertutup
Berat molekul 18,02 g/mol
Titik didih 100°C
Tidak berbahaya
9.
Methanol
Cair
Lemari khusus
Mudah terbakar
10.
AgNO3
Padat
Lemari khusus
Bersifat korosif
11.
HCL pekat
Cairan Kekuning kuningan
Dalam botol plastik ataupun kaca yang tertutup rapat , dan disimpan di lemari asam.
Jauhkan dari bahan bahan yang mudah terbakar .
12.
KOH
Padat
Lemari khusus
Bersifat korosif
13.
NaOH
Padat
Lemari khusus
Bersifat korosif
14.
Na2CO3
Padat putih
Simpan diwadah tertutup

Berat molekul 124 g/mol.
Berbahaya bila tertelan terhirup, dapat menyebabkan iritasi
15.
Asam oksalat
Cair
Lemari asam
Sangat beracun dan bersifat korosif
16.
NH4OH
cairan tidak berwarna
Dalam botol plastik ataupun kaca yang tertutup rapat , dan disimpan di lemari asam .
berbau khas menusuk hidung. Kelarutan gas amoniak dalam air sangat besar yaitu 1.145 l/l air pada suhu 0 oC dan tekanan 1 atmosfer, gas ini juga larut dalam alkohol dan eter.
17.
CH3COOH
cairan kekuning kuningan
Dalam botol plastik ataupun kaca yang tertutup rapat , dan disimpan di lemari asam .
Bersifat  korosif
18.
H2SO4
cairan tidak berwarna 
Dalam botol plastik ataupun kaca yang tertutup rapat , dan disimpan di lemari asam.
Bersifat korosif
19.
Ca(OH)2
Serbuk Putih
Dalam botol bahan kimia , dan ditempatkan dalam tempat yang kering ,
salah satu bahan kimia perindustrian utama yang digunakan sebagai bes dalam berbagai-bagai proses kimia
20.
H2O2
cairan bening , agak lebih kental daripada air
Botol tertutup rapat ( tidak kontak dengan udara ) atau dalam wadah yang tidak terkena cahaya .
Merupakan oksidator kuat
21.
(FeCl3)
Serbuk hitam
Dalam Botol bahan dan simpan ditempat yang kering
-suatu senyawa kimia yang merupakan komoditas skala industri, -Senyawa ini umum digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun sebagai katalis, baik di industri maupun di laboratorium.
22.
(KMnO4)
Serbuk ungu
Dalam Botol bahan dan simpan ditempat yang kering
Kalium Permanganat termasuk golongan peroksidan yang dapat melepaskan oksigen (prosesoksidasi) sehingga dapat membunuh kuman (bakterisid)












DAFTAR PUSTAKA