Senin, 29 September 2014

FISIOANATOMI EKSKRESI

FISIOANATOMI
PROSES PEMBENTUKAN URINE
DAN PROSES BERKERINGAT








AYU PERTIWI
P27833112026
NON REGULER / B

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIII KAMPUS SURABAYA
Tahun 2013
PROSES PEMBENTUKAN URINE

Terdapat 3 hal penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :

Filtrasi (Penyaringan)

Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman dan menghasilkan urin primer (filtrate glomerulus). Proses filtrasi terjadi ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer. Urin primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.


Reabsorbsi (Penyerapan Kembali) 

Terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung Henle serta menghasilkan urin sekunder (filtrate tubulus). Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruhtubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.


Proses reabsorpsi

Mula-mula urin primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urin sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urin sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.


Augmentasi (pengeluaran) 

Terjadi di tubulus distal dan menghasilkan urin sesungguhnya. Proses Augmentasi : Urin sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal, dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urin yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektivus ke pelvis renalis disini terjadi urin sesungguhnya.

Dari kedua ginjal, urin dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urin (vesika urinaria) kemudian melalui uretra. Saat penuh, kandung urin mengirim sinyal ke otak yang menyebabkan perasaan ingin buang air kecil, kemudian urin dikeluarkan dari tubuh.



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBENTUKAN URIN

Jumlah air yang diminum
Semakin banyak air yang diminum, sekresi ADH akan terhambat. Hal ini menyebabkan permeabilitas tubulus kontortus menurun dan reabsorpsi terhambat sehingga jumlah urin meningkat.

Hormon antidiuretik (ADH)
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.

Saraf
Stimulus pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen. Hal ini menyebabkan aliran darah keglomerulus menurun dan tekanan darah menurun sehingga filtrasi kurang efektif. Hasilnya urin yang diproduksi meningkat.

Zat-zat diuretik
Misalnya teh, kopi, atau alkohol dapat menghambat reabsorpsi ion Na+. Akibatnya ADH berkurang sehinggar reabsorpsi air terhambat dan volume urin meningkat.

Hormon insulin
Hormon  insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pulau Langerhans. Hormone insulin berfungsi mengatur gula dalam darah. Penderita kencing manis (diabetes mellitus) memiliki konsentrasi hormone insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah akan tinggi. Akibatnya dari keadaan ini terjadi gangguan reabsorbpsi didalam tubulus distal, sehingga dalam urin masih terdapat glukosa.

Suhu Lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun banyak.

Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah hasrat ingin buang air kecil.


Mengapa dan Bagaimana Keringat Terjadi?

Keringat merupakan cara penyeimbang suhu tubuh kita agar selalu dalam suhu normal yaitu 36.8 °C.  Pada kondisi cuaca yang panas, tubuh mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh yang panas secara alamiah agar suhu tubuh tetap konstan. Keringat merupakan zat cair yang dapat menguap. Untuk penguapan tersebut membutuhkan panas yang diperoleh  dari kondisi panas tubuh kita. Jadi dengan otomatis, panas tubuh kita terserap dan suhu tubuh dapat menurun dengan adanya penguapan tersebut.

Keringat biasanya muncul saat kondisi tertentu seperti cuaca yang panas, aktivitas fisik yang cukup berat (saat melakukan aktivitas fisik tubuh kita berangsur-angsur panas karena pembakaran energi secara kimia di dalam tubuh) serta kondisi emosional (keringat akan muncul saat kita dalam keadaan stress/mengalami tekanan emosi).
Kulit kita merupakan jaringan tubuh yang sangat berperan dalam proses pembentukan  dan pengeluaran  keringat.  Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut !
Kulit kita terdiri atas lapisan epidermis (lapisan kulit ari/paling luar), dermis (lapisan kulit jangat) dan lapisan hipodermis (lapisan lemak kulit bawah). Pada lapisan dermis kulit kita terdapat kira-kira 2 juta kelenjar keringat yang bertugas memproduksi keringat.  Ada dua jenis kelenjar keringat (Sweat Gland):
§  Kelenjar Ekrin (Eccrine). Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Dapat menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.
§  Kelenjar keringat apokrin (Aprocrine), hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital). Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

Mengapa pada sebagian orang keringatnya bau? Bau keringat timbul karena kelenjar apokrin menghasilkan keringat lebih kental karena mengandung lemak, dan berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Keringat sebenarnya tidak berbau, tapi ketika ia membusuk maka mulailah diserang bakteri, lalu munculah bau yang khas tersebut.
Meskipun kadang mengeluarkan bau, jangan takut berkeringat. Karena keringat merupakan hal penting bagi keseimbangan suhu tubuh. Untuk mengatasi bau keringat, kita cukup menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur, perbanyak mengkonsumsi air, nutrisi dan buah-buahan yang mengandung antioksidan, hindari makan dan minuman yang mengandung kafein, cokelat dan lemak serta perbanyak mengkonsumsi sayuran hijau berbau wangi seperti kemangi.

Dampak keringat

Dampak positif

·         Membuang racun dari dalam tubuh.
·         Membantu mendinginkan tubuh saat kepanasan.
·         Membakar kalori.
·         Menurunkan stres.
·         Memperlancar sirkulasi darah.
·         Mempercantik kulit.

Dampak negatif

·         Keringat dapat menyebabkan kulit dan baju terlihat basah atau lembab.
·         Karena mengandung garam, dapat meninggalkan bercak keputihan atau kekuningan pada pakaian.
·         Keringat yang berlebihan dapat menyebabkan gatal-gatal dan kemerahan pada kulit.
·         Keringat dapat menciptakan lingkungan yang tepat untuk tumbuhnya beberapa mikroorganisme berbahaya seperti jamur.
·         Langsung mandi dengan air dingin setelah berkeringat banyak dapat beresiko fatal.
·         Bila ingin mandi setelah berkeringat banyak, tunggulah sejenak sebelum mandi dan gunakanlah air hangat ketika mandi.







DAFTAR PUSTAKA
            Dewi Nur Susanti. http://www.biologiituseru.blogspot.com/search?updated-max=2012-01-29T18:41:00%2B07:00&max-results=1 diakses hari Rabu 1 Mei 2013 pukul 21.53 WIB.

            Sukajiyah. 2012. http://sukasains.com/materi/mengapa-dan-bagaimana-keringat-terjadi/ diakses hari Rabu 1 Mei 2013 pukul 22.11 WIB

            http://id.wikipedia.org/wiki/Keringat diakses hari Sabtu 4 Mei pukul 10.30 WIB

           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar